Waktu, Keluarga dan Anak

Keluarga, tempat dimana anak seharusnya merasa senang, bahagia dan bisa berbagi cerita, namun bagaimana jika sebuah keluarga tidak lagi menyediakan ruang bagi anak anaknya bercerita tentang segala hal yang ada di dalam kepalanya ?dan jika anak tersebut bercerita, lalu orangtuanya menyudutkan anak itu dengan sudut pandang orangtuanya, tanpa orangtua mau mencari celah kenapa anak bercerita seperti itu, maka anak tersebut akan berpikir sendiri, akan merasa sendiri, merasa bahwa pendapat atau ceritanya tidak akan di hargai yang ada malah disalah salahkan,
lalu anak akan mencari seseorang yang mau mendengarkan ceritanya tanpa menghakimi dirinya tanpa menyudutkan, ketahuilah wahai orangtua, anak kalian tidak butuh oranglain mendengarkan cerita cerita yang ada di kepalanya jika kalian mau mendengarkan mereka tanpa menghakimi, tanpa menyudutkan mereka, aku tahu kalian sudah lelah dengan segala rutinitas kalian, beban kerja kalian sungguh besar namun apa kalian juga sadar bahwa anak anak kalian juga butuh ruang untuk bercerita, untuk berbagi pikiran dengan kalian ? tanpa kalian harus menghakimi mereka, apakah kalian sadar dan pernah berpikir apakah anak kalian mampu menghadapi masalah yang ada ? jangan pikir anak kalian diam didepan kalian karna mereka “baik baik saja” bisa jadi anak kalian sedang mengalami atau menghadapi masalah dan mereka takut bercerita kepada kalian karna kebiasaan kalian yang tidak mau mendengar, hanya menyalahkan dan menyudutkan mereka... sedangkan ketika mereka menceritakan beban pikiranya kepada oranglain kalian menyelahkan mereka karna mereka menceritakan pikiran dan beban yang mereka miliki ke oranglain bukan kekalian, sekarang aku tanya, apa mau kalian ? kalian itu selalu menyalahkan kami ? selalu saja kami salah dihadapan kalian, dan pemikiran kalian adalah pemikiran dewa yang selalu benar tidak pernah salah, pendapat kalian sangat agung, benar dan tak boleh kami bantah, padahal pendapat kalian itu lahir cuma dari penilian luar kalian saja bukan dari dalam, kalian tidak berpikir bagaimana perasaan anak kalian ketika keluarga yang dia miliki itu penuh dengan masalah? Jika anak kalian punya pikiran bagus maka jangan khuatir hal seperti ini akan dia lalui dengan susah payah dan dia akan tetap konsen dengan kewajibanya seperti kuliah, sekolah dan tidak melakukan hal yang negatif diluar sana, namun jika anak kalian sudah tidak kuat dengan bebanya bisa jadi mereka menjadi anak yang bersikap acuh tak acuh, bersikap asosial, berani melakukan hal negatif yang dianggap bisa menimbulkan kesenangan karna dengan melakukan seperti itu dia bisa lupa dengan masalah yang ada... kasihan, anak yang tadinya baik, penurut, punya prestasi, kudu brubah jadi anak yang ga ceria dan berani melakukan hal hal negatif... ayolah... orangtua... mau kalian itu apa sih sebenarnya? apa aku harus selamanya memendam segala hal sendiri ? aku juga sama seperti kalian, aku lahir punya perasaan aku punya pikiran aku bukan robot yang kalian ciptakan, bukan, aku sama seperti kalian, im human, im not machine, i have heart and also feeling... janganlah kalian pandang bahwa apa yang keluar dari mulut kami hanya ocehan anak kecil, itu semua yang keluar dari mulut kami adalah apa yang memang kami rasa, apa yang memang ada dalam pikiran kami, tidak kurang tidak lebih itu hanya unek unek kami selaku anak kalian, kami memang tak selamanya baik dan hal seperti ini yang memicu kami lelah berperilaku baik, tanpa kalian sadari kalian memberikan contoh yang ga baik untuk anak kalian dan lucunya kalian menyuruh anak anak itu tumbuh menjadi baik, tanpa kalian pikir faktor internal dan eksternal yang ada disekitar kalian.. kalian hanya ingin anak kalian jadi baik, kalian cuma mau liat hasilnya aja tapa kalian pikir proses dan contoh kalian ke mereka seperti apa.... jika kalian sadar, kalian memberikan contoh yang ga baik, setidaknya kalian temanin proses anak kalian supaya kalian mengerti bagaimana ia harus menjadi BAIK ketika apa yang kalian lakukan itu TIDAK BAIK !!!!